Analisis Break Even Point (BEP) untuk Bisnis Laundry Kiloan

Dalam menjalankan usaha laundry kiloan, pemilik bisnis sering kali berhadapan dengan pertanyaan penting: kapan usaha ini bisa balik modal?. Untuk menjawabnya, salah satu metode yang paling efektif adalah melakukan Analisis Break Even Point (BEP).

Apa Itu Break Even Point (BEP)?

Break Even Point (BEP) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Dengan kata lain, BEP adalah titik impas. Setelah melewati titik ini, barulah usaha mulai menghasilkan keuntungan bersih.

Dalam konteks bisnis laundry kiloan, BEP membantu pemilik usaha mengetahui berapa banyak kilogram cucian yang harus dikerjakan atau berapa bulan operasional yang dibutuhkan agar modal awal dan biaya tetap bisa tertutup.


Pentingnya Analisis BEP untuk Bisnis Laundry Kiloan

  1. Menentukan Target Penjualan
    Dengan BEP, pemilik laundry bisa tahu berapa kilogram cucian per hari atau per bulan yang harus dicapai agar usaha tidak rugi.
  2. Membantu Mengatur Strategi Harga
    Jika harga terlalu rendah, BEP akan sulit dicapai. Dengan menghitung BEP, pemilik bisa menyesuaikan tarif laundry kiloan.
  3. Mengendalikan Biaya Operasional
    BEP memberikan gambaran apakah biaya listrik, air, deterjen, hingga gaji karyawan masih wajar atau justru membebani usaha.
  4. Mengukur Efisiensi Investasi
    Dengan BEP, pemilik laundry bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal dari investasi mesin cuci, dryer, hingga sewa tempat.

Komponen dalam Analisis BEP Laundry Kiloan

Untuk menghitung BEP, ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
    Biaya yang tidak berubah meski jumlah cucian naik atau turun. Contoh: sewa tempat, gaji karyawan tetap, penyusutan mesin cuci/dryer.
  2. Biaya Variabel (Variable Cost)
    Biaya yang berubah sesuai jumlah cucian yang dikerjakan. Contoh: listrik, air, deterjen, pewangi, plastik pembungkus.
  3. Harga Jual (Selling Price)
    Tarif laundry per kilogram yang ditetapkan untuk pelanggan.

Rumus BEP

Secara umum, rumus BEP adalah:

BEP (Unit)= Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit− Biaya Variabel per Unit)

Dalam usaha laundry kiloan:

  • Unit = kilogram cucian
  • Harga Jual per Unit = tarif per kilogram
  • Biaya Variabel per Unit = biaya listrik, air, deterjen, pewangi per kilogram

Contoh Perhitungan BEP Laundry Kiloan

Misalkan Anda membuka usaha laundry kiloan dengan data berikut:

  • Biaya Tetap per Bulan
    • Sewa tempat = Rp2.000.000
    • Gaji karyawan = Rp3.000.000
    • Penyusutan mesin = Rp1.000.000
    • Total biaya tetap = Rp6.000.000
  • Biaya Variabel per Kg
    • Listrik & air = Rp2.000
    • Deterjen & pewangi = Rp1.000
    • Plastik & biaya lain = Rp500
    • Total biaya variabel = Rp3.500 per kg
  • Harga Jual per Kg = Rp7.000

Maka BEP dihitung:

BEP = 6.000.000 / (7.000−3.500)

BEP = 1.715 kg

Artinya, laundry harus melayani minimal 1.715 kg cucian per bulan agar mencapai titik impas. Jika rata-rata cucian per pelanggan adalah 5 kg, maka perlu sekitar 343 pelanggan per bulan atau kurang lebih 11–12 pelanggan per hari.

Analisis Break Even Point (BEP) untuk bisnis laundry kiloan sangat penting agar pemilik usaha mengetahui titik aman dari bisnis yang dijalankan. Dengan menghitung BEP, pengusaha bisa menetapkan target cucian per bulan, menyesuaikan strategi harga, serta mengontrol biaya agar lebih efisien.

Jika usaha sudah melampaui BEP, maka setiap kilogram cucian berikutnya adalah keuntungan bersih bagi bisnis. Oleh karena itu, pemilik laundry harus rutin melakukan evaluasi keuangan dan menghitung ulang BEP jika ada perubahan biaya atau harga.

Keranjang Belanja
error: Content is protected !!
Scroll to Top