10 Tips Mengelola Keuangan Harian di Usaha Laundry

Usaha laundry kiloan atau laundry rumahan terlihat sederhana, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, keuangan bisa cepat berantakan. Banyak pemilik laundry yang bingung ke mana perginya uang, padahal pelanggan banyak dan mesin selalu bekerja setiap hari.

Kunci menjaga usaha tetap berjalan lancar adalah dengan mengelola keuangan harian secara disiplin. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan dalam bisnis laundry.


1. Pisahkan Uang Usaha dan Uang Pribadi

Kesalahan paling umum dalam usaha kecil adalah mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Misalnya, uang pembayaran pelanggan langsung dipakai belanja kebutuhan rumah tangga. Hal ini membuat catatan keuangan tidak jelas.
👉 Solusi: buka rekening bank khusus usaha laundry dan gunakan hanya untuk transaksi bisnis.


2. Catat Semua Pemasukan Setiap Hari

Setiap kali ada pelanggan yang membayar, meskipun jumlahnya kecil, wajib dicatat. Contoh:

  • Pelanggan A = 5 kg x Rp7.000 = Rp35.000
  • Pelanggan B = 3 kg x Rp7.000 = Rp21.000
  • Total pemasukan hari itu = Rp56.000

Dengan pencatatan harian, pemilik usaha bisa tahu rata-rata pendapatan per hari dan memperkirakan target bulanan.


3. Catat Pengeluaran Harian

Selain pemasukan, pengeluaran harian juga harus dicatat. Misalnya:

  • Beli deterjen = Rp50.000
  • Beli pewangi = Rp25.000
  • Bayar listrik token = Rp100.000

Pengeluaran kecil ini jika tidak dicatat akan “menggerogoti” keuntungan.


4. Gunakan Buku Kas Harian atau Aplikasi Keuangan

Pemilik laundry bisa menggunakan buku kas sederhana atau aplikasi keuangan di smartphone untuk mencatat transaksi. Dengan sistem ini, arus kas bisa langsung terlihat, dan laporan bulanan mudah dibuat.


5. Tentukan Biaya Operasional Harian

Usaha laundry punya biaya rutin seperti listrik, air, deterjen, pewangi, plastik, hingga gaji karyawan. Pemilik usaha perlu membagi biaya bulanan menjadi perkiraan harian. Contoh:

  • Biaya operasional bulanan = Rp9.000.000
  • Dibagi 30 hari = Rp300.000 per hari

Jika pendapatan harian lebih rendah dari biaya operasional harian, artinya usaha perlu meningkatkan order atau menekan biaya.


6. Simpan Struk dan Bukti Transaksi

Jangan buang struk pembelian deterjen, pewangi, atau pembayaran listrik. Simpan semua bukti transaksi untuk dicatat dalam laporan keuangan bulanan. Ini membantu jika suatu saat ada selisih catatan.


7. Siapkan Dana Darurat Usaha

Sisihkan sebagian keuntungan harian atau bulanan untuk dana darurat. Dana ini bisa digunakan jika mesin rusak, dryer harus diperbaiki, atau ada kenaikan biaya listrik mendadak.


8. Kontrol Stok Bahan Harian

Stok deterjen, pewangi, dan plastik harus dipantau setiap hari. Jika terlalu boros pemakaian, biaya variabel bisa membengkak. Membeli stok dalam jumlah besar (borongan) biasanya lebih murah dan menghemat pengeluaran.


9. Lakukan Rekap Harian Menjadi Laporan Mingguan

Setiap akhir hari, catatan pemasukan dan pengeluaran ditutup (closing kas). Lalu setiap akhir minggu, buat rekap untuk melihat:

  • Total pemasukan minggu ini
  • Total pengeluaran minggu ini
  • Laba bersih minggu ini

Dengan begitu, pemilik laundry bisa cepat tahu apakah ada kebocoran keuangan.


10. Disiplin dalam Mengambil Keuntungan

Banyak pemilik laundry langsung mengambil semua uang harian untuk kebutuhan pribadi. Padahal, keuntungan harus dihitung setelah semua biaya ditutup.
👉 Ambil keuntungan secara mingguan atau bulanan, bukan harian, agar arus kas lebih stabil.

Keranjang Belanja
error: Content is protected !!
Scroll to Top